BELAJAR DARI SEMUT
Belajar dari semut raangrang.
Semut membangun rumahnya dari daun. Beribu-ribu semut bekerja saling mendukung.
Ternyata dalam pembangunan rumah semut itu selalu ada insiden yaitu kecelakaan
semut hingga ada yang kehilangan kaki atau luka pada tubuhnya.
Apakah semut yang luka atau
kehilangan kaki disingkirkan???
TIDAK
Ternyata semut yang luka atau
kehilangan kaki ditempatkan untuk diam di tempat sebagai pemberat daun dan
mereka dipelihara sama dengan yang bekerja, dimana makan dan kebutuhannnya
dikirim oleh semut bagian "dapur".
Jadi semua semut mendapat bagian
makan dan kebutuhan yang sama. Tidak ada yang dilupakan dalam kebersamaan.
Apakah kita bisa seperti semut
rangrang itu?
Keadilan meraja dan damai
sejahtera di tengah-tengah mereka.
Tidak ada keserakahan dan egoisme
dalam diri semut itu, semua dihargai dan diberi posisi yang sesuai kemampuan
namun tetap mendapat bagian sama dengan yang lain.
Itulah cinta dan kebersamaannya.
Saling mendukung, meneguhkan dan
satu sebagai semut yang bervisi sama membangun rumah bagi mereka.
Belajar dari semut akan
menjadikan kita lupa akan korupsi dan kepuasan diri sendiri.
Belajar dari semut akan membuat
kita rajin bekerja pada bidang hidup kita.
Belajar dari semut kita tahu
artinya keadilan dan damai sejahtera.
Mari membangun kehidupan seperti
semut itu dalam diri kita.
kesimpulannya yang di dapat bahwa, Setiap makhluk hidup berhak
memiliki keadilan baik legal/moral, distributif dan komutatif. Karena dari
keadilan tersebut manusia lebih dihargai harkat dan martabatnya, bahkan
di Pancasila juga disebutkan pada sila ke 2 “ kemanusian yang adil dan beradap”
dan sila 5 “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar