Kamis, 09 Juni 2016

 BELAJAR DARI SEMUT


Belajar dari semut raangrang. Semut membangun rumahnya dari daun. Beribu-ribu semut bekerja saling mendukung. Ternyata dalam pembangunan rumah semut itu selalu ada insiden yaitu kecelakaan semut hingga ada yang kehilangan kaki atau luka pada tubuhnya.

Apakah semut yang luka atau kehilangan kaki disingkirkan???
TIDAK

Ternyata semut yang luka atau kehilangan kaki ditempatkan untuk diam di tempat sebagai pemberat daun dan mereka dipelihara sama dengan yang bekerja, dimana makan dan kebutuhannnya dikirim oleh semut bagian "dapur".
Jadi semua semut mendapat bagian makan dan kebutuhan yang sama. Tidak ada yang dilupakan dalam kebersamaan.

Apakah kita bisa seperti semut rangrang itu?
Keadilan meraja dan damai sejahtera di tengah-tengah mereka.

Tidak ada keserakahan dan egoisme dalam diri semut itu, semua dihargai dan diberi posisi yang sesuai kemampuan namun tetap mendapat bagian sama dengan yang lain.

Itulah cinta dan kebersamaannya.
Saling mendukung, meneguhkan dan satu sebagai semut yang bervisi sama membangun rumah bagi mereka.

Belajar dari semut akan menjadikan kita lupa akan korupsi dan kepuasan diri sendiri.
Belajar dari semut akan membuat kita rajin bekerja pada bidang hidup kita.
Belajar dari semut kita tahu artinya keadilan dan damai sejahtera.
Mari membangun kehidupan seperti semut itu dalam diri kita.

kesimpulannya yang di dapat bahwa, Setiap makhluk hidup berhak memiliki keadilan baik legal/moral, distributif dan komutatif. Karena dari keadilan tersebut  manusia lebih dihargai harkat dan martabatnya, bahkan di Pancasila juga disebutkan pada sila ke 2 “ kemanusian yang adil dan beradap” dan sila 5 “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”  .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar