Sabtu, 11 Juni 2016

Harapan Orang Tua



Orang tua memang sangat menginginkan bahwa dirinya dapat memiliki anak, baik itu satu atau pun lebih. Kehadiran seorang anak memang sangat dinanti-nanti oleh banyak orang tua memang sangat beralasan kalau nantinya sang anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Kebaikan dan kesuksesan tentu menjadi harapan orang tua kepada anaknya. Berdoa dan meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah salah satu kegiatan para orang tua untuk dapat mewujudkan harapannya mendidik anak agar tumbuh menjadi sukses. Agar dapat menjadi kepribadian yang disukai oleh banyak orang dan dapat berguna bagi masyarakat sekitar.

Sejak kecil mereka dibimbing, di sekolahkan, diberi asupan yang bergizi, di beri pembelajaran tentang agama. Semata-mata hanya karna untuk anaknya. Namun tidak sedikit anak yang melenceng dari harapan setiap orang tua. Mereka bertindak sebaliknya dari harapan awal sang orang tua. Kelakuan anak tersebut sangatlah berpengaruh bagi kualitas psikologis para orang tua, yang sejak awal sangat menginginkan anaknya dapat tumbuh menjadi anak yang berbakti.




Risau Menghadapi Kemiskinan


Amerika Serikat sebagai negara maju  pernah menghadapi masalah kemiskinan, terutama pada masa resesi ekonomi tahun 1930-an. Bahkan, tahun 1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan, Amerika Serikat juga telah banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di balik keadaan itu tercatat sebanyak 32 juta orang atau 1/6 dari jumlah penduduknya tergolong miskin.

Bank Dunia (World Bank) mengidentifikasikan penyebab kemiskinan dari perspektif akses dariindividu terhadap sejumlah aset yang penting dalam menunjang kehidupan, yakni aset dasar kehidupan (misalnya kesehatan dan ketrampilan/pengetahuan), aset alam (misalnya tanah pertanian atau lahan olahan), aset fisik (misalnya modal, sarana produksi dan infrastruktur), aset keuangan (misalnya kredit bank dan pinjaman lainnya) dan aset sosial (misalnya jaminan sosial dan hak-hak politik). Ketiadaan akses dari satu atau lebih dari aset-aset diatas adalah penyebab seseorang jatuh terjerembab kedalam kemiskinan dan menyebabkan suatu kegelisahan.

Dari perspektif lapangan kerja, gambaran umum solusi untuk mengatasi kegelisahan dalam menghadapi kemiskinan dengan membuka akses bagi individu pada seluruh sumber daya. Misalnya, dengan memberikan akses bagi individu miskin pada ketersediaan lahan olahan ditambah dengan skema pinjaman yang menarik dan ketersediaan infrastruktur yang diperlukan, akan memungkinkan individu miskin tersebut untuk meningkatkan produktifitasnya sehingga dalam waktu tertentu dapat diharapkan individu miskin tersebut akan sanggup memenuhi kebutuhannya yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidupanya.


Namun selain membuka akses yang ada diatas, masih diperlukan satu langkah penting lainnya untuk menghadapi kegelisahan kemiskinan, dengan memberikan jaminan sosial kepada individu tertentu yang berhadapan dengan segenap keterbatasan misalnya orang-orang cacat dan lanjut usia.


Anak yang Luar Biasa




Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik diantara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang (ia berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak diantara 10 orang yang luarbiasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya. Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit. Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua diakerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari. Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali. Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat kata belece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Kamis, 09 Juni 2016

KISAH PEDOMAN HIDUP BJ.HABIBIE


Mengutip kisah dari sang Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie. kista bisa mengambil dari sisi pandangan hidup yang ia paparkan dalam kehidupannya. Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 78 tahun adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek. Saat ini namanya diabadikan sebagai nama salah satu universitas di Gorontalo, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo.

Pandangan hidup seorang BJ Habibie yakni perilaku budaya, agama, serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Semuanya harus terbentuk dalam sinergi positif, karena tiga hal ini lah yang akan menentukan semuanya.
    Perilaku budaya harus dimiliki pengusaha karena mencerminkan sebagai seorang bangsa Indonesia. Apa pun prestasi yang diraih, bahkan sampai ke luar negeri, seorang pengusaha akan membawa rasa nasionalismenya yang tinggi, sehingga rasa cinta terhadap budaya tidak pernah dilupakannya.
       Perilaku agama juga merupakan hal yang penting karena sesuatu yang akan membimbing untuk melangkah ke arah yang tetap positif. "Semua agama mengajarkan hal yang baik, seorang pengusaha sukses harus memiliki fondasi yang kuat, yaitu agama," ucap dia.
     Dengan mengembangkan iptek, sesuatu hal/produk yang biasa akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Iptek yang bermanfaat secara tidak langsung akan mengangkat derajat bangsa serta berguna bagi masyarakat banyak.


Selain itu BJ Habibie mempunyai prinsip hidup "Mulailah dari yang terakhir", yang bermakna ciptakanlah sesuatu dan tentukan hasil akhirnya terlebih dahulu, maka dengan sendirinya Kita akan mempersiapkan hal-hal detail yang mendukung pencapaian itu.Sebagai contoh BJ Habibie memiliki harapan membuat pesawat terbang. Beliau tidak memulai dari pembuatan komponen-komponen pendukung pesawat melainkan langsung memprakarsai pembuatana pesawat besar. Maka dengan sendirinya berbagai komponen yang dibutuhkan diproduksi pula, jika belum terdapat sumber daya manusia yang mampu menciptakan, maka diupayakan sehingga mampu.

Pandangan hidup seorang BJ Habibie benar adanya karena dalam era globalisasi sekarang ini, kita harus dapat menguasai bahkan mengembangkan iptek agar tidak dibodohi atau dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan berperilaku pun harus berdasarkan dengan norma atau budaya yang mencerminkan pribadinya dan berasal dari mana kita seperti budaya bangsa Indonesia yang ramah. Serta dalam menjalankan hidup ingatlah selalu kepada Tuhan YME karena seberapa besar kita berusaha jika tanpa berdoa kepada Tuhan maka pencapaian apapun yang kita inginkan tidak dapat terjadi atau terlaksana.

 BELAJAR DARI SEMUT


Belajar dari semut raangrang. Semut membangun rumahnya dari daun. Beribu-ribu semut bekerja saling mendukung. Ternyata dalam pembangunan rumah semut itu selalu ada insiden yaitu kecelakaan semut hingga ada yang kehilangan kaki atau luka pada tubuhnya.

Apakah semut yang luka atau kehilangan kaki disingkirkan???
TIDAK

Ternyata semut yang luka atau kehilangan kaki ditempatkan untuk diam di tempat sebagai pemberat daun dan mereka dipelihara sama dengan yang bekerja, dimana makan dan kebutuhannnya dikirim oleh semut bagian "dapur".
Jadi semua semut mendapat bagian makan dan kebutuhan yang sama. Tidak ada yang dilupakan dalam kebersamaan.

Apakah kita bisa seperti semut rangrang itu?
Keadilan meraja dan damai sejahtera di tengah-tengah mereka.

Tidak ada keserakahan dan egoisme dalam diri semut itu, semua dihargai dan diberi posisi yang sesuai kemampuan namun tetap mendapat bagian sama dengan yang lain.

Itulah cinta dan kebersamaannya.
Saling mendukung, meneguhkan dan satu sebagai semut yang bervisi sama membangun rumah bagi mereka.

Belajar dari semut akan menjadikan kita lupa akan korupsi dan kepuasan diri sendiri.
Belajar dari semut akan membuat kita rajin bekerja pada bidang hidup kita.
Belajar dari semut kita tahu artinya keadilan dan damai sejahtera.
Mari membangun kehidupan seperti semut itu dalam diri kita.

kesimpulannya yang di dapat bahwa, Setiap makhluk hidup berhak memiliki keadilan baik legal/moral, distributif dan komutatif. Karena dari keadilan tersebut  manusia lebih dihargai harkat dan martabatnya, bahkan di Pancasila juga disebutkan pada sila ke 2 “ kemanusian yang adil dan beradap” dan sila 5 “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”  .
DERITA REMAJA

Dalam kehidupan insan manusia memang setiap harinya memiliki banyakrasa yang dilalui. Entah itu berupa rasa yang menyenangkan, mengasyikan, atau bahkan rasa itu menyakitkan.
Banyak rasa yang dimiliki oleh manusia, dan itu terjadi sesuai tindakan yang dilakukan oleh kita, atau juga karna tindakan seseorang yang dilakukan kepada kita. Sebagai manusia kita hanya bisa merasakannya saja, dan tidak bisa memilih rasa apa yang akan datang kepada kita. Tapi selalu ingat saja bahwa tuhan tidak akan memberikan rasa keterpurukan tanpa rasa kebangkitan yang sangat dalam dibaliknya.

Mungkin beberapa rasa sudah sering kita alami di kehidupan sehari – hari, sehingga kita sudah tidak asing lagi. Seperti rasa senang, rasa cinta, rasa haru, rasa sedih, rasa stress atau menyerah, rasa semangat, dll. 
Namun apa yang akan terjadi jika yang kita alami sehari – hari tersebut ternyata berupa rasa penderitaan, siksaan dan kekalutan mental.

Sebagai manusia, penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental adalah rasa dimana adanya tekanan batin yang dilalami oleh seseorang, tekanan yang tidak dapat dilepaskan, menyebabkan seseorang tersebut harus diam saja tanpa bisa melakukan apa apa hingga pikiran ini menumpuk dan membuat seseorang tersebut mengalami stress, depresi, atau bahkan sampai bunuh diri, karna penderitaan yang ditanggungnya begitu berat.
Penderitaan yang dialami seseorang ada dua, yaitu dapat dialami secara batin dan juga dialami secara fisik. Namun efeknya sama saja, membuat seseorang tersebut menjadi tertekan atas penderitaan itu. 

Dibawah ini saya menampilkan contoh-contoh kasus pada  remaja yang mengalami penderitaan.



Penderitaan yang dirasakan oleh banyak remaja di dunia saat ini ialah karna berbagai macam faktor. Berikut adalah contoh contoh penderitaan pada remaja:

Di afrika dan nigeria, penderitaan dialami para remaja berumur 16-19 tahun. Dia dipaksa untuk menikah dengan para pemberontak di negara mereka.

Di negara berkembang, banyak remaja pria atau wanita yang bekerja menjadi tenaga kerja keluar negri untuk menafkahi keluarganya. Ini juga merupakan penderitaan bagi seseorang tersebut. Dimana harusnya di usia produktif harusnya mengenyam pendidikan yang layak.

Selain itu, banyak remaaja wanita jaman sekarang yang hamil diluar nikah. Itu juga merupakan suatu penderitaan. Dimana ia harus menerima dan merawat bayi yang dikandungnya sementara ia masih mengenyam bangku pendidikan. Belum lagi jika pihak laki tidak mau bertanggung jawab dan lari begitu saja.

Namun penderitaan yang paling besar yang dialami para remaja ialah narkoba dan penyakit mematikannya aids. Dimana mereka para remaja oda “orang dengan aids” banyak menerima perlakuan yang tidak baik dimata masyarakat dan lingkungan sekitar. Dan ini juga menjadi penderitaan seseorang tersebut.


INGAT!!!......
Agar manusia tidak mengalami penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental yang berat. untuk itu manusia harus bisa menjagasikap dan perilaku baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan kita menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alams ekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tentram tidak ada gangguan dari siapapun. Selain itu kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.