KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktu yang diberikan. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas INOVASI SI & TEKNOLOGI
Inf. Modern yang berisikan
tentang KONSEP
DASAR SISTEM INFORMASI .
Dalam penyusunan makalah ini penulis
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaian makalah dengan tepat waktu. Dalam pembuatan makalah ini mungkin
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.
Jakarta, Oktober 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................3
A. Latar Belakang .................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ...............................................................3
C. Tujuan Penulisan .................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................ 4
A. Konsep Dasar Sistem ........................................................... 4
B.
Metode Sistem ..................................................................... 9
C. Konsep Dasar Informasi ...................................................... 9
BAB III PENUTUP .................................................................. 14
A. Kesimpulan .........................................................................14
B. Saran ...................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai
darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam
sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan
perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang
dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat.
Memahami konsep dasar sistem informasi adalah sangat penting dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif
(effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru agar konsep dasar sistem itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.
B. Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah
berkaitan dengan :
·
Konsep Dasar Sistem
·
Metode Sistem
·
Konsep Dasar Informasi
C. Tujuan
Penulisan
·
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen I
·
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dasar konsep sistem
·
Untuk mengetahui metode sistem
·
Dan mengetahui konsep dasar informasi / sistem informasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR SISTEM
Sistem :
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Menurut
Jerry FithGerald ; Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
•
Karakteristik Sistem
1. Memiliki
komponen. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya
suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan
sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang
industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem
akuntansi adalah subsistemnya.
2. Batas
sistem (boundary). Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan
luar sistem (environment). Adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung
sistem (interface). Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya.
5. Masukan
sistem (input). Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi
6. Keluaran
sistem (Output). Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
7. Pengolah
sistem (Process). Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi
keluaran yang diinginkan.
8. Sasaran
sistem. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya.
·
Klasifikasi Sistem
1.
Sistem abstrak. Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik (sistem teologia)
2. Sistem fisik. Merupakan sistem yang ada secara
fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
3. Sistem alamiah. Sistem yang terjadi melalui
proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
4. Sistem buatan manusia. Sistem yang dirancang
oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin
disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)
5. Sistem Tertentu (deterministic system).
Beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
6. Sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
7. Sistem tertutup (close system). Sistem yang
tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.
Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
8. Sistem terbuka (open system). Sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Ø Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen
yaitu ;
• Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi, program aplikasi).
• Personil (yang mengoperasikan sistem,
menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang
mendukung sistem).
• Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama
jangka waktu tertentu).
• Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk
mengoperasikan sistem).
Ø Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah
katagori :
• On-line systems. Sistem on-line adalah sistem
yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan
menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka
dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan
kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta
api, perbankan dll.
• Real-time systems. Sistem real-time adalah
mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga
output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan
dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya
seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik
atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan
real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
• Decision support system + strategic planning
system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu
para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan
organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem
akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket
pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga
fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam
bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
• Knowledge-based system. Program komputer yang
dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Ø Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum
terbagi dalam :
• Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang
sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan
yang dipindahkan ke darat)
• Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian
besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus
sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan
dan makan).
• Sistem sebagai bagian dari sistem lain ;
sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi
menjadi sistem yang lebih kecil.
• Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku
bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.
Ø Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1. Pemakai. Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas
dan eksekutif.
2. Manajemen. Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen
pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan,
manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan
manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem
pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan
keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang.
3.
Pemeriksa. Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk
alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan
kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala
sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak
perusahaan sejenis.
4.
Penganalisa sistem. Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
·
Arkeolog : yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama
berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut
sistem lama.
·
Inovator : yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
·
Mediator : yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level,
antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang
lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
·
Pimpinan proyek : Analisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa
sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang
lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi
porsi penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem : Pendesain sistem menerima hasil penganalisa
sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi
tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi
dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer : Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil
desain yang telah diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian : Bertugas dan bertanggungjawab
di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras,
keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak
diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan
klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Ø Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim
yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi
kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
• Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih
bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan
penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai
untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan
sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk
perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat
pengembangan sistem yang terotomasi.
• Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum
menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30
tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan
dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada
dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan
harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti
program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah
statement baru.
• Maintabilitas, perawatan mencakup ; modifikasi sistem sesuai
perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang
memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem), modifikasi sistem sesuai
perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan
pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi,
konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
Ø Pengendalian Sistem
Pengendalian adalah proses untuk mengukur kinerja
sekarang dan membimbingnya pada sasaran yang telah ditetapkan, dengan kata lain untuk mencapai
efektivitas pancapaian tujuan.
Ø Elemen kunci pengendalian:
• Tujuan & tandar, maksud, sasaran
ditetapkan terlebih dahulu
• Untuk mengukur kinerja
• Untuk membandingkan, mendeteksi berbagai
perbedaan
• Untuk mengoreksi dan menyesuaikan
• Feedback dan feedback loop
B. METODE SISTEM
a. Blackbox Approach
Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi
prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat
dimengerti oleh pihak dalam (yang menangani) sedangkan pihak luar hanya
mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada subsistem tingkat
terendah. Contoh : bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
b. Analityc Sistem
Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk
menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi
pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa
langkah diberikan seperti di bawah ini :
Menentukan identitas dari sistem:
· Sistem apa yang diterapkan
·
Batasannya
· Apa yang dilaksanakan sistem tersebut
Menentukan tujuan dari sistem:
·
Output yang dihasilkan dari isi sistem
·
Fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi lingkungan
c. Bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam
sistem dan apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut :
· Tujuan masing - masing bagian sistem harus
jelas
· Cara apa yang digunakan subsistem untuk
berhubungan dengan subsistemlain
d. Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem
itu saling berhubungan menjadi satu kesatuan
C. KONSEP DASAR INFORMASI
Informasi merupakan data yang telah
diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa
fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi input - proses - output.
Data merupakan raw material untuk
suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada
nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level
manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.
Sistem Informasi adalah cara-cara
yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data
dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan
melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Informasi adalah hasil pengolahan
data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah
dipahami oleh penerimanya dan informasi ini menggambarkan kejadian-kejadian
nyata untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada, sehingga dapat
digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. Sumber informasi adalah data. Data
adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata.
Ø Kualitas dari suatu informasi tergantung dari
3 (tiga) hal yaitu :
Akurat (accurate) : Informasi harus bebas dari kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas.
Tepat waktu (timelines): Informasi yang sampai pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
Relevan (relevance) : Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dan lainnya pasti
berbeda.
Ø Siklus Informasi
Data yang diolah melalui proses (transformasi) akan menghasilkan
informasi, kemudian informasi dapat dipakai oleh pengguna untuk mendukung
pembuatan suatu keputusan atau mengambil suatu tindakan yang kemudian
menghasilkan data-data yang baru. Proses ini disebut dengan siklus informasi.
Dalam siklus informasi ini, informasi dihasilkan dari proses yang
memerlukan input yang dibutuhkan, yaitu data, dan informasi yang dihasilkan
dapat juga menjadi input (sebagai data) bagi proses berikutnya dalam
menghasilkan informasi lainnya.
Ø Siklus informasi :
·
Input (data) yang diolah melalui suatu model (process) menjadi output
(informasi)
· Diterima oleh penerima informasi (recipient) kemudian dibuat keputusan
(decision) dan melakukan tindakan (action)
· Hasil tindakan tersebut (result) akan kembali menjadi data yang akan
ditangkap (captured) sebagai input dan diproses kembali melalui model dst
membentuk suatu siklus
·
Siklus tsb disebut sebagai information cycle atau data processing
cycle
Ø Pendapat lainnya mengenai kualitas informasi
ini dikemukakan oleh James A. Senn yang ;
· Akurat : bebas dari kesalahan, tidak bisa/menyesatkan,
jelas mencerminkan maksudnya.
· Bentuk : kualitatif atau kuantitatif, numerical atau
berupa grafik, ringkas atau rinci, dsb.
· · Frekuensi : seberapa sering informasi dibutuhkan,
dikumpulkan, atau dihasilkan.
· · Kelebarannya : ruang linkup, meliputi berbagai bidang atau
hanya satu bidang saja.
· · Asal : informasi berasal dari dalam atau luar
perusahaan/organisasi.
· · Orientasi Waktu : informasi dapat berorientasi pada masa lalu, masa kini, dan masa
mendatang.
·Tepat pada waktunya : informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan tidak boleh terlambat, keterlambatan dapat mengakibatkan informasi tidak mempunyai
nilai
lagi
· · Relevan : mempunyai manfaat untuk digunakan sebagaimana
mestinya, sesuai
peruntukannya.
· · Lengkap : mengandung semua data-data penting yang
dibutuhkan pengguna informasi
Ekonomis (economies); informasi yang dihasilkan
melalui proses yang ekonomis (dari
segi biaya) k. Sederhana (simple); informasi
sebaiknya tidak terlalu kompleks, tidak
bertele-tele, sehingga memudahkan
penentuan prioritas. Dapat dibuktikan (approved);
informasi harus dapat
dibuktikan, dapat dicek kebenarannya.
Ø Manfaat adanya sistem informasi yaitu:
· Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan.
· · Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.
· · Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.
Ø Komponen Sistem Informasi
·
Tujuan. Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau
lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara kaseluruhan.
·
Input. Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam
sistem, dan sebagian besar input berupa data transaksi.
·
Output. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Output sebuah
sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan
internal seperti daftar umur piutang, anggaran dan proyek arus kas.
·
Penyimpan data. Data yang disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang akan
mendatang, data yang tersimpan harus diperbaharui untuk menjaga keterkinian
data.
· Pemproses. Pemprosesan data untuk menghasilkan informasi dengan
menggunakan komponen pemproses.
· Instruksi dan prosedur. Sistem informasi tidak dapat memproses data
untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur secara rinci.
·
Pemakai. Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan
informasi yang dihasilkan oleh sistem.
· Pengamanan dan pengawasan. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah
sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagi kesalahan dan terlindung dari
akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka
sistem pengamanan dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.
Ø Perancangan Sistem Informasi
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari
sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama
diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
Ø Secara konseptual siklus pengembangan sebuah
sistem informasi adalah sbb :
· Analisis Sistem : Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan
kemungkinan solusinyauntuk sistem informasi dan proses organisasi.
· Perancangan Sistem : Merancang output, input, struktur file, program,
prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung
sistem informasi
· Pembangunan dan Testing Sistem : Membangun perangkat lunak yang
diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat.
Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan
perangkat luna
· Implementasi Sistem : Beralih dari sistem lama ke sistem baru,
melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
· Operasi dan Perawatan : Mendukung operasi sistem informasi dan
melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
· Evaluasi Sistem : Mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan
seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas
merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru,
seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik
di atas.
Ø Komponen Sistem Informasi dalam Konteks
Organisasi
Sistem informasi pada dasarnya merupakan bagian/komponen dari
organisasi, oleh karena itu komponen-komponen sistem informasi juga merupakan
komponen dari organisasi.
Dalam suatu organisasi sistem informasi merupakan suatu alat yang
dapat memberikan informasi yang diperlukan kepada semua pihak yang
berkepentingan. Demikian pula sebaliknya, bila diperluas, dilihat dari sudut
pandang/konsep organisasi, komponen organisasi adalah juga komponen sistem
informasi.
Ø Komponen dalam suatu organisasi dapat berupa :
·
Tempat kerja (workplace); merupakan tempat di mana SDM membuat dan memasarkan
produk & jasa.
·
SDM operasional; merupakan SDM yang berhubungan langsung dengan proses
produksi & distribusi (di luar SDM Informasi/ Brainware).
·
Budaya organisasi; merupakan cara-cara yang dilakukan oleh para
anggota/karyawan dalam suatu organisasi yang dapat menjadi perekat sosial di
dalam organisasi tersebut
·
Kekayaan (asset); tangible asset: mesin, peralatan, uang,dsb,
intangible asset: paten, hak cipta, dsb.
·
Pengaruh; pengaruh timbal balik yg terjadi antara perusahaan dengan
lingkungannya merupakan akibat dari adanya interaksi terus menerus.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem : Kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Jerry
FithGerald ; Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Informasi merupakan data yang telah diproses
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu
nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu
informasi input - proses - output.
Sistem Informasi adalah cara-cara yang
diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan
cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan
melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
B. Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari
makalah ini masih bersifat umum.
DAFTAR PUSTAKA
http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/konsep-dasar-sistem.html