Anak Jalanan yang Penuh Harapan
Apa yang anda pikirkan tentang kedua gambar di atas?
Ada rasa sedih kah anda melihat anak jalanan yang mencari sejumlah uang untuk sesuap nasi?
Apa anda mempunyai rasa manusiawi untuk membantu mereka?
Disisi inilah setiap Manusia di uji perikemanusiaanya dan pandangan hidupnya tentang rakyat kecil. dengan adanya mereka, tanpa disadari kita telah diuji oleh yang yang Maha Esa, dan disinilah pentingnya perikemanusiaan di adakan dan dicantumkan di rumusan pancasila yang telah kita pelajari dalam pendidikan kewarga negaraan, pasti kalian mengetahuinya bukan.
Bagi mereka hidup itu seperti dilematika, hidup yang penuh parodi, padat tragedi namun mengandung komedi. seperti yang kita tahu. hidup adalah petualangan yang luar biasa, sebuah perjalanan dalam mencari, menemukan dan mendapatkan uang dan impian. sebuah perjalanan panjang untuk menjadi diri sendiri, tapi terkadang tiada tawa, hanya derita yang didapati.
Yaa.. hidup itu memang beresiko yang penuh tanggung jawab, berupaya menghadapi tantangan, menghilangkan ragu dan ketakutan. berjuang mendapatkan keseimbangan dan keadilan, dan hanya kegelisahan dan ragu yang dirasakan, namun tak semudah yang selalu dikatakan.
Sampai disini, hidup mungkin terasa bagai siksaan, menyakitkan, penuh tangis dan kegalauan, namun sadarilah, yakinilah bahwa akan selalu ada yang bisa dinikmati dan disyukuri. hidup juga kadang penuh kekecewaan, rasa kesal, benci, iri namun percayalah selalu ada CINTA dan kenangan indah terselip disana.
Seperti yang kita tahu, atau seperti yang mereka rasakan. Mereka disisi ini hanya membutuhkan kemanusiaan kita, sebagimana kita yang lebih. Dan mereka hanya membutuhkan kepeduliannya, keberadaannya, dan kasih sayang kita terhadapnya.
Sesungguhnya sesuai perjalan hidup, anak seumur mereka seharusnya lagi masa pembelajaran untuk mengatauhi ilmu dan beberapa hal. seharusnya mereka sedang duduk di bangku sekolah. tapi disini ,nasib yang menentukan mereka. mereka hanya bisa menerima dan pasrah dengan nasib mereka. apalagi tanpa dukungan dan kasih sayang dari orang tuanya. yang mereka pikirkan hanyalah untuk hidup dia dari hari ke hari untuk menanggung semua beban dan tanggung jawab dalam hidupnya.
saya mengambil sebagian kutipan dari W.J.S Poerwadaminta dari arti Pengertian
Kasih Sayang. yaitu, Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis,
berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih
sayang dalam kehidupan keluarga.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai
Cinta selalu menyertakan unsure-unsur
dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Jean Henry Dunant ( 1882-1910) Cara
mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan
perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong
menolong, kerja bakti, saling tepo seliro.
Harus kita sadari atau para oknum tertentu bahwa sadarilah keberadaan mereka. ubahlah pandangan hidup kita dengan mereka rakyat kecil.
Kita hanya sebagai manusia yang mampu setidaknya untuk membantu mereka, dengan sedekah sedikit dari sisihan uang kita itu sudah membuat mereka merasa kenyang untuk sehari. ataupun bagi kalian para oknum berilah pertolongan dan sumbangan yang layak bagi mereka.
mereka hanya manusia yang butuh cinta dan kasih sayang terhadapnya. Kepeduliaan kita terhadap mereka sangatlah menguntungkan buat mereka.
Mengingat meningkatnya jumlah anak jalanan dari tahun ke tahun
tentulah menuntut kita sebagai manusia ber-ideologi Pancasila untuk
menemukan solusinya. Tentu saja solusi yang dimaksud adalah suatu solusi
yang manusiawi dan baik bagi mereka bukan saja semata-mata baik bagi
kita atau pemerintah!.
Namun, masalah anak jalanan ini tidak hanya menjadi tanggungjawab
pemerintah dalam memberantasnya. Sebagai bagian dari realitas sosial,
dukungan masyarakat juga sangat dibutuhkan disini. Peranan pranata
sosial seperti keluarga, organisasi pemuda dan masyarakat yang bergerak di bidang sosial, sangat dibutuhkan disini. Dengan
bersinerginya berbagai komponen ini, maka komunitas mereka bisa
diminimalisir sehingga mereka tidak perlu lagi berpikiran untuk
melakukan kegiatan ekonomi dijalanan lagi. Anak-anak ini bisa mengenyam
pendidikan, memperoleh pengetahuan tentang etika dan moral yang nantinya
akan melahirkan generasi yang berkualitas dan beradab.
Mahasiswa sebagai generasi muda terdidik dapat menjadi salah satu
komponen yang dapat mengupayakan penghapusan fenomena anak jalanan ini.
Dengan kemampuan intelektual yang telah terasah, mahasiswa dapat
mengaplikasikan ilmu dan keterampilannya untuk memberikan pelatihan dan
pendidikan kepada anak jalanan ini. Tidak ada alasan bagi mahasiswa
untuk mengabaikan tugas ini, karena mahasiswa juga memiliki
tanggungjawab sosial bagi masyarakatnya sebagaimana yang tercantum dalam
salah satu point dalam Tri Dharma dari perguruan tinggi, yaitu bakti
kepada masyarakat.
Menghapus stigmatisasi anak jalanan sebagai ‘orang buangan’ menjadi
sangat penting. Patut disadari bahwa anak-anak jalanan adalah korban
baik sebagai korban di dalam keluarga, komunitas jalanan, dan korban
pembangunan. Untuk itu kampanye perlindungan terhadap anak jalanan perlu
dilakukan secara terus menerus setidaknya untuk mendorong pihak-pihak
di luar anak jalanan agar menghentikan aksi-aksi kekerasan dan memberi
ruang pendidikan agar pepatah gantungkanlah cita-citamu setinggi langit" dapat berlaku juga bagi mereka, sehingga mereka mempunyai harapan dan keadilan yang sama rata dengan kita.