Kamis, 20 Oktober 2016

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI





KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat  Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang diberikan. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas INOVASI SI & TEKNOLOGI Inf. Modern yang berisikan tentang KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI .
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaian makalah dengan tepat waktu. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan  kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.





Jakarta, Oktober 2016



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................. 2    
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................3
            A.   Latar Belakang .................................................................... 3    
            B.    Rumusan Masalah ...............................................................3
            C.    Tujuan Penulisan .................................................................3
           
BAB II PEMBAHASAN ............................................................ 4    
            A.   Konsep Dasar Sistem ........................................................... 4    
            B.    Metode Sistem ..................................................................... 9    
            C.    Konsep Dasar Informasi ...................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................. 14  
            A.   Kesimpulan .........................................................................14
            B.    Saran ...................................................................................14
           
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 15




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
            Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar sistem informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif  (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru agar konsep dasar sistem itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.

B.   Rumusan Masalah
     Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah berkaitan dengan :
·         Konsep Dasar Sistem
·         Metode Sistem
·         Konsep Dasar Informasi

C.   Tujuan Penulisan
·         Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen I
·         Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dasar konsep sistem
·         Untuk mengetahui metode sistem
·         Dan mengetahui konsep dasar informasi / sistem informasi







BAB II
PEMBAHASAN

A.   KONSEP DASAR SISTEM
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry FithGerald ; Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

           Karakteristik Sistem
1.   Memiliki komponen. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

2.    Batas sistem (boundary). Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment). Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4.  Penghubung sistem (interface). Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

5.    Masukan sistem (input). Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

6.    Keluaran sistem (Output). Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

7.    Pengolah sistem (Process). Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8.    Sasaran sistem. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

·           Klasifikasi Sistem
1.      Sistem abstrak. Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
2.      Sistem fisik. Merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
3.      Sistem alamiah. Sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
4.      Sistem buatan manusia. Sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)
5.      Sistem Tertentu (deterministic system). Beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
6.      Sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
7.      Sistem tertutup (close system). Sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
8.      Sistem terbuka (open system). Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Ø Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
    Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape). Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
    Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
    Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
    Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).

Ø Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :
   On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
   Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya  hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
   Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
   Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.

Ø Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
   Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
   Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
   Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
   Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.



Ø Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1.           Pemakai. Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.

2.      Manajemen. Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang.

3.         Pemeriksa. Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4.         Penganalisa sistem. Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
·         Arkeolog : yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
·         Inovator : yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
·         Mediator : yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
·         Pimpinan proyek : Analisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
5.    Pendesain sistem   : Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

6.    Programmer           : Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.

7.  Personel pengoperasian : Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer  misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.

Ø  Hal mendasar dalam pengembangan sistem
            Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :

             Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.

         Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.

              Maintabilitas, perawatan mencakup ; modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem), modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.

Ø Pengendalian Sistem
     Pengendalian adalah proses untuk mengukur kinerja sekarang dan membimbingnya pada sasaran yang telah ditetapkan, dengan kata lain untuk mencapai efektivitas pancapaian tujuan.

Ø Elemen kunci pengendalian:
     Tujuan & tandar, maksud, sasaran ditetapkan terlebih dahulu
     Untuk mengukur kinerja
     Untuk membandingkan, mendeteksi berbagai perbedaan
     Untuk mengoreksi dan menyesuaikan
     Feedback dan feedback loop



B.   METODE SISTEM
a.       Blackbox Approach
      Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam (yang menangani) sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini terdapat pada subsistem tingkat terendah. Contoh : bagian pencetakan uang, proses pencernaan.

b.      Analityc Sistem
    Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini :
     
      Menentukan identitas dari sistem:
                 ·    Sistem apa yang diterapkan
                 ·         Batasannya
                 ·      Apa yang dilaksanakan sistem tersebut

             Menentukan tujuan dari sistem:
          ·      Output yang dihasilkan dari isi sistem
          ·      Fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi lingkungan


c.       Bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut :
          ·      Tujuan masing - masing bagian sistem harus jelas
          ·      Cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistemlain

d.  Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan menjadi satu kesatuan



C.   KONSEP DASAR INFORMASI
            Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input - proses - output.
            Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
            Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
            Informasi adalah hasil pengolahan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami oleh penerimanya dan informasi ini menggambarkan kejadian-kejadian nyata untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata.

Ø  Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :
        Akurat (accurate)    : Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas.
    
        Tepat waktu (timelines): Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

   Relevan (relevance) : Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dan lainnya pasti berbeda.

Ø  Siklus Informasi
      Data yang diolah melalui proses (transformasi) akan menghasilkan informasi, kemudian informasi dapat dipakai oleh pengguna untuk mendukung pembuatan suatu keputusan atau mengambil suatu tindakan yang kemudian menghasilkan data-data yang baru. Proses ini disebut dengan siklus informasi.
      Dalam siklus informasi ini, informasi dihasilkan dari proses yang memerlukan input yang dibutuhkan, yaitu data, dan informasi yang dihasilkan dapat juga menjadi input (sebagai data) bagi proses berikutnya dalam menghasilkan informasi lainnya.

Ø  Siklus informasi :
·         Input (data) yang diolah melalui suatu model (process) menjadi output (informasi)
·       Diterima oleh penerima informasi (recipient) kemudian dibuat keputusan (decision) dan melakukan tindakan (action)
·        Hasil tindakan tersebut (result) akan kembali menjadi data yang akan ditangkap (captured) sebagai input dan diproses kembali melalui model dst membentuk suatu siklus
·         Siklus tsb disebut sebagai information cycle atau data processing cycle
      


Ø  Pendapat lainnya mengenai kualitas informasi ini dikemukakan oleh James A. Senn yang ;
           · Akurat             : bebas dari kesalahan, tidak bisa/menyesatkan, jelas mencerminkan maksudnya.

      · Bentuk            : kualitatif atau kuantitatif, numerical atau berupa grafik, ringkas atau rinci, dsb.

·                   ·  Frekuensi         : seberapa sering informasi dibutuhkan, dikumpulkan, atau dihasilkan.

·                   ·  Kelebarannya  : ruang linkup, meliputi berbagai bidang atau hanya satu bidang saja.

·                  ·  Asal                 : informasi berasal dari dalam atau luar perusahaan/organisasi.

·                  ·  Orientasi Waktu : informasi dapat berorientasi pada masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.

           ·Tepat pada waktunya : informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan tidak boleh                                                    terlambat, keterlambatan dapat mengakibatkan informasi tidak mempunyai
                                                 nilai lagi

·         · Relevan         : mempunyai manfaat untuk digunakan sebagaimana mestinya, sesuai
                                       peruntukannya.

·                  · Lengkap      : mengandung semua data-data penting yang dibutuhkan pengguna informasi
                              Ekonomis (economies); informasi yang dihasilkan melalui proses yang ekonomis (dari
                              segi biaya) k. Sederhana (simple); informasi sebaiknya tidak terlalu kompleks, tidak
                              bertele-tele, sehingga memudahkan penentuan prioritas. Dapat dibuktikan (approved);
                              informasi harus dapat dibuktikan, dapat dicek kebenarannya.

Ø  Manfaat adanya sistem informasi yaitu:
     · Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan.
·                  ·  Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.
·                   · Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.

Ø  Komponen Sistem Informasi
·         Tujuan. Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara kaseluruhan.

·         Input. Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam sistem, dan sebagian besar input berupa data transaksi.

·         Output. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar umur piutang, anggaran dan proyek arus kas.

·         Penyimpan data. Data yang disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang akan mendatang, data yang tersimpan harus diperbaharui untuk menjaga keterkinian data.

·       Pemproses. Pemprosesan data untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemproses.

·              Instruksi dan prosedur. Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur secara rinci.

·         Pemakai. Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem.

·           Pengamanan dan pengawasan. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagi kesalahan dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.

Ø  Perancangan Sistem Informasi
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

Ø  Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb :
·      Analisis Sistem : Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinyauntuk sistem informasi dan proses organisasi.
·     Perancangan Sistem : Merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
·    Pembangunan dan Testing Sistem : Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat luna
·     Implementasi Sistem : Beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
·      Operasi dan Perawatan : Mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
·     Evaluasi Sistem : Mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.

      Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

Ø  Komponen Sistem Informasi dalam Konteks Organisasi
      Sistem informasi pada dasarnya merupakan bagian/komponen dari organisasi, oleh karena itu komponen-komponen sistem informasi juga merupakan komponen dari organisasi.
      Dalam suatu organisasi sistem informasi merupakan suatu alat yang dapat memberikan informasi yang diperlukan kepada semua pihak yang berkepentingan. Demikian pula sebaliknya, bila diperluas, dilihat dari sudut pandang/konsep organisasi, komponen organisasi adalah juga komponen sistem informasi.



Ø  Komponen dalam suatu organisasi dapat berupa :
·         Tempat kerja (workplace); merupakan tempat di mana SDM membuat dan memasarkan produk & jasa.
·         SDM operasional; merupakan SDM yang berhubungan langsung dengan proses produksi & distribusi (di luar SDM Informasi/ Brainware).
·         Budaya organisasi; merupakan cara-cara yang dilakukan oleh para anggota/karyawan dalam suatu organisasi yang dapat menjadi perekat sosial di dalam organisasi tersebut
·         Kekayaan (asset); tangible asset: mesin, peralatan, uang,dsb, intangible asset: paten, hak cipta, dsb.
·         Pengaruh; pengaruh timbal balik yg terjadi antara perusahaan dengan lingkungannya merupakan akibat dari adanya interaksi terus menerus.






BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan

Sistem : Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Jerry FithGerald ; Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input - proses - output.

Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B.       Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum.





DAFTAR PUSTAKA

http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/konsep-dasar-sistem.html