Hallo saya kembali ngpost, di tengah kesibukan saya, dan di tengah bete,bosen,galau, dan ahkirnya lebih memilih ng post :D
Di sini saya akan menceritakan dua pemuda yang sifat agak berbeda tapi mereka sangan mengagumkan bagi saya.
Orang ini yang setiap harinya memakai kaca mata ini dia adalah sahabat ku yang begitu saya sayangin, orang ini adalah orang yang saya percaya, tapi ahkirahkir ini dua pemuda ini sedikit lebih ramah dari sebelumya.
Orang pertama ini dengan gayanya yang lumayan cakep (menurutsaya) dengan badanya yang ringan (kurus) dan kaya jala (tinggi) dengan teman barunya adalah sang kaca mata. sahabat saya yang ini, sahabat yang saya kagumi dan itu telah lama dan sudah tersebar, saya mengaku di selasela saat itu saya benar benar tidak tahan dengan perasaan ini, tapi ahkirnya saya sama dia bersahabat. tapi sayang saat sekarang ini detik ini saya tidak tau apakah saya masih bersahabat dengan ya ._. karna masalah terus menerus datang menimpa saya, dengan tak ada izinan oleh yang punya untuk terlalu dekat, dalam cerita itu saya benar benar harus mengalah dengan ke adaan ini, walaupun itu perasaan dia masih denganya, entah betapa sakit dengan cara menghindar dari lost contak, no face to face, senyuman tak ada, kabar. saya bingung sebenernya mengorbanin perasaan itu benar apa salah, tapi saya kali ini harus merelakan pergi, karna saya tau dirinya bukan untuk diriku, sama dengan tulisan yang saya baca di novel "Refrain" kisah kisahnya menceritan tentang sahabat yang mencintai sahabatnya,
''Tidak ada persahabat yang sempurna di dunia ini. yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankanya.''
''Ini bisa jadi sebuah kisah cinta biasa. Tentang persahabatan, yang kemudian Jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri. Sayangnya, di setiap certa harus ada yang terluka.''
''Ini barangkali hanya sebuah Cinta sederhana. Tentang Sahabat yang merasa saling memiliki meskipun diam-diam saling meluka''
''Ini kisah tentang harapan yang hampir hilang. Sebuah kisah tentang Cinta yang nyaris sempurna, kecuali rasa sakit karena persahabatn itu sendiri.''
Itu lah yang di maknain dalam novel ini, tentang sahabat, saya sampai nangis berderuderu membacanya :" padahal saya tidak suka novel, tapi karena ceritanya yang bikin penasaran, lalu saya ingin membelinya dan ahkirnya saya membacanya dengan puas, cerita itu sangat mengiatkan sahabat yang saya sukai, dan saya gak tau keadaan dia sekarang? lagi apa? di mana?, dengan lost contactnya itu saya denganya tak pernah saling kabar, sesekali saya pernah sengaja untuk mengirim sms salah kirim, tapi tetap saja tidak merespon kalau saya sudah terlalu kangen denganya, walaupun begitu saya harus jaga peraasaan ini, saya gak boleh muna dengan memikirkan perasaan sendiri.
Walaupun kini saya denganya telah terpisah dengan adanya tembok yang sangat tebal sehingga tidak bisa di troboskan, Saya disini kapan pun bagaimana pun, kau selalu akan menjadi SAHABAT terbaik saya.
Setelah ia pergi dari kehidupan saya ini, ahkirahkir ini saya sedikit gila, memikirkan sejuta pertanyaan buat diri sendiri.
Dan rasanya saya itu ingin lagi kembali kepada yang telah menciptakan saja.
berbicara dengan kaca sambil air mata yang berjatuhan.
Tetapi di mana saat saya ingin membutuhkan seseorang yang bisa menemani saya dalam keadaan yang saya rasakan ini, saya butuh tempat curhat, saya butuh perhatian, saya butuh pengrtian, saya butuh kasih sayang (mengobrol dengan kaca)
Lalu di saat itu lah ada seseorang yang mesterius datang di kehidupan ku.
orang yang mestirius ini adalah sahabat saya yang kedua, setau saya dia orangnya cuek dan tidak mau mendengarkan apapun curhatan saya, ketika itu lah datang seketika dia ingin memperbaiki kehidapan saya yang suram ini.
Orang yang berkaca mata juga dengan rambutnya yang bikin tambah kece, mungkin sifatnya agak menjengkelkan tetapi dia adalah orang yang bisa saya tertawa dengan kelucuanya tanpa ia sadari.
orang ini selalu mengisi waktu waktu kosong di mana saya biasanya di isiin dengan sahabat pertama kini di gantikanya sahabat kedua. saya bahagia karena orang ini sangat unik, tapi dia hanya tempatan curhatan saya, tempat di mana saya butuh dia dia selalu ada.
tapi aku tak ingin kejadian yang pertama terulang lagi, kini persahabatan ku tidak terlalu berlebihan, aku tak ingin perasaan yang terpendam kembali terucapan dengan cumacuma yang bikin sakit hati sangat. wlalupun dia melebihi segalanya sya lebih mengaggap nya sahabat sejati saya yang kedua, walau memang ada perasaan sedikit yang mulai muncul, tapi aku akana mencoba sebosa mungkin untuk mempertahankanya. :D
Dengan cerita dua pemuda sang sahabat yang samasama pakai kaca mata, yang selalu mengalihkan dunia saya, yang selalu membuat saya senyumsenyum sendiri ketika melihatnya.
Semoga persahabatan ini bisa di pertahankan lagi, tanpa harus ego dengan perasaanya masing masing.
You Are The Best
Thanks before :) sudah mau mengikuti cerita yang engan ini -_- walau sangat aneh sekali.